kepada kita dalam menasihati anak.

Nasihat syeikh 'Ali Asy syubailiy -hafizhahullah-kepada kita dalam menasihati anak.
==========>
Oleh : Abu Rosyad Rusiyanto Lc.

Dalam sebuah acara di stasiun televisi syeikh  'Aliy Asy syubailiy -hafizhahullah- di dampingi pembawa acara yang tidak lain adalah putra beliau sendiri, Ustadz 'usamah bin 'aliy asy syubailiy -hafizhahullah-

Sebenarnya tema dalam acara tersebut sudah di tentukan oleh panitia. Namun karena  Syeikh dan putra beliau berada di satu studio, maka panitia mengubah tema, menjadi :

🌿 "Aku dan usamah" 🌿

Dalam sesi tersebut Syeikh memberikan contoh dalam menasihati anak.

Kata beliau :

"Wahai anakku..."

"Aku di sini adalah ayahmu"
"Aku adalah orang yang lebih tua darimu, baik dari  segi usia maupun tentang pengalaman."
"Sudah banyak sekali pengalaman hidup ini yang yang telah aku rasakan. Mulai dari enaknya sampai yang susahnya."

Beliau melanjutkan :

"Nasehatilah anak2mu nantinya dengan ungkapan2 seperti ini di saat mereka belum menginjak usia remaja atau dewasa. Ini lebih baik daripada engkau harus menunggu 10 tahun kedepan di saat mereka menginjak usia dewasa. Karena biasanya jika tidak terbiasa di berikan nasihat sewaktu masih kecil, saat  dewasa ia tidak akan mendengarkan nasihatmu. Dan ini sangat  menyakitkanmu. Nasihat seperti  ini,  di saat  mereka  masih kecil atau remaja , akan  membekas di hatinya.

Perhatikanlah di dalam alquran di sebutkan kisah tentang Lukman Al hakim. Bagaimana ia berusaha untuk selalu menasihati anaknya.
"wahai anakku"

"Bahkan banyak ulama2 kita yang menulis kitab dengan tema" :

"Wahai anakku"

Inilah pentingnya seorang ayah memberikan nasihat kepada anak dengan  panggilan cinta dan sayang "wahai anakku".

Di sini terdapat poin penting dimana jika ini di tinggalkan, kelak orang  tua akan menuai akibat dari buah kelalaiannya dalam mendidik anak saat mereka masih kecil.

Kemudian beliau bertanya kepada pembawa acara, yang  tidak lain adalah anaknya sendiri (ustadz usamah):

"Wahai anakku jika sekarang aku bertanya kepadamu" :

"Apa yang harus di lakukan seseorang jika ia ingin membangun potensi dirinya membentuknya menjadi pribadi yang baik. Hal apa saja yang harus ia lakukan"?

Pembawa acara (ustadz 'usamah) menjawab :

"Sebelum saya menjawab pertanyaan ini saya ingin menyampaikan kepada para orangtua,  para ayah dan ibu. Bahwa gagasan atau ide seperti ini sebaiknya bukan hanya di contohhkan di stasiun2 televisi, namun harus di amalkan di dalam lingkup keluarga, baik ketika di ruang keluarga atau  sejenisnya".

Syeikh menimpali :

"Di saat sedang safar juga bersama keluarga, karena di saat safar akan banyak hal2 yang akan menambah pengalaman seseorang ".

"Iya betul"

Kata ustadz 'usamah mengiyakan .

"Baiklah Saya jawab pertanyaannya".

"yang aku dapatkan dari orangtuaku yang aku pelajari  darinya selama ini, bahwa jika seseorang ingin membentuk pribadi yang baik maka ia harus memperhatikan tentang 3 hal ":

✅ Pertama adalah Akalnya

✅ yang kedua adalah Hatinya

dan yang ketiga adalah Anggota badannya

Syeikh bertanya :

"Mana yang paling utama dari 3 hal tersebut?"

Putra beliau menjawab :

"Tidak di ragukan lagi, Yaitu hatinya".

Kemudian Syeikh berkata :

"Ketahuilah wahai anakku."

"Sekarang engkau sudah besar, engkau sudah dewasa".

"Ketahuilah ..."

"Engkau tidak akan mendapatkan ungkapan yang paling jujur dari  seseorang,  kecuali ungkapan seorang ayah kepada anaknya."

"Di saat setiap orang menginginkan agar dirinya  menjadi lebih baik dari orang lain, seorang ayah tidak demikian. seorang ayah menginginkan agar  kelak anaknya menjadi lebih baik dari keadaan  dirinya. itulah seorang ayah."

"Ketahuilah wahai anakku ..."

"Jika engkau ingin mendapatkan kesuksesan dalam kuliahmu atau dalam  pekerjaanmu, atau kesuksesan dalam bidang apapun itu,  jadikanlah hatimu selalu dalam bingkai ketaatan kepada  Allah ta'ala , mulailah dari sekarang, carilah hal2 yang bisa membuat hatimu taat kepada Allah. Baik dengan membaca  Alquran, membaca dzikir pagi dan petang dan lainya dari amal2 sholih. Sungguh  engkau akan mendapatkan rahasia2  yang menakjubkan yang akan membahagiakanmu di dunia dan di akhirat".

--------------
Demikian disampaikan, semoga  bermanfaat.

silahkan share

Related Posts:

0 Response to "kepada kita dalam menasihati anak."

Posting Komentar